PENJUAL MIMIK
Jalan suduti terik kipas asap
Menyembul gelap mencekik
Mengemper-emper tengadah
Tangan suarakan mimik
Debu compangkan diri
Lalat-lalat menciumi
Luka rawan borok biasa
Menengadah menegak melilit
Suara-suara sumbang
Siapa peduli?
Ara 210203
Tak sekedar menjual mimik
Senin, 27 Oktober 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar