Senin, 27 Oktober 2008

SEKEDAR

SEKEDAR

Kepada rasa yang pernah ada
Entahlah kenapa ia masih ada?
Aku bertanya heran sungguh keheranan
Sebab rasa ini mengaburkan segala
Cinta atau cinta yang lain

Entahlah kenapa rasa ini terlanjur kuat
Atau rasa ini memang telah bersemi
Atau aku yang sengaja memupuknya
Membiarkannya tumbuh
Membuatnya ranum

Aku saja yang kurang lama bersimpuh kepadaMu, Ya Rabbi
Hingga rasa-rasa yang lain masih tetap ku semai
Lebih dari cintaMu
Lebih bahkan aku lalai
Dalam Fatihah kutemui Engkau dengan hatiku yang separuh
Dalam sujud kutemui Engkau dalam lamunan
Bahkan dalam tilawah kutemui Engkau dengan nafas berat

Sungguh ke mana hatiku pergi untukMu?
Aku mencari dan mencari
Apa hatiku masih ada?
Atau malah telah bercerai-berai
Sekeping ada padanya
Sekeping tercerai dalam perjalanan
Sekeping tertinggal dalam lamunanku
Sekeping hilang karena aku alpa menghadapMu
Sekeping lagi di mana?

Potongan hati ini belum utuh, Ya Rabbi
Izinkan aku menghadapMu dulu, lagi bahkan selalu
Sambil kukumpulkan potongan lainnya nanti
Semoga aku bisa menemuiMu dengan hatiku yang utuh
Dengan hatiku yang putih
Bukan sekedar hati
Yang telah lelah bahkan remuk
Karena aku telah lama lupa
Karena aku telah lama alpa
Bagaimana berdialog denganMu
Sebab formalitas yang sekedar
Membuatku bertemu denganMu
Membuatku yang sekedar
Ya..Rabbi
Astaghfirullah hal Adzim

Ara 071107
Mengingat sekedar

Tidak ada komentar: