Senin, 22 Desember 2008

ORANG BAIK

Nak, sekarang susah mencari orang baik di Indonesia
Masyarakat mau menang sendiri
Dalam bis kota saat ibu hamil ataupun orang tua macam kakek berdiri
Tidak ada yang serentak memberikan tempat duduk
Dalam hati berkata, sudah tahu penuh ngapain naik?

Nak, orang baik di Indonesia bisa dihitung jari
Apalagi orang jujur
Lihat saja ayahmu, lebih sering dimutasi
Dengan alas an tidak bisa bekerja sama
Bekerjasama yang bagaimana?

Nak, langkanya orang baik di Indonesia
Lebih banyak manusia serigala
Kriminalitas meningkat
Perkosaan, pembunuhan, pencurian ada setiap hari
Kakek khawatir melepasmu berjalan sendiri
Maka waspadalah jangan gampang percaya

Nak, Indonesia mengalami potret suram
Tengok saja remajanya yang pecandu narkoba
Aborsi, seks bebas
Matrealistis sampai prostitusi makin berkembang
Nak, keramahan bangsa Indonesia menjadi barang mahal
Penyelesaian masalah lebih sering memakai kekerasan
Lucunya tawuran tidak dimonopoli lagi pelajar SMP atau SMA
Bahkan mahasiswa, politik, sampai artris juga melakukannya

Nak, Indonesia tidak seperti dulu
Indonesia kita…
Indonesia semua

Tenang saja, kakek
Walaupun orang baik bagaikan mutiara
Cucu optimis masih banyak orang baik yang bagai cahaya
Pemain belakang layar yang tidak tampak media
Tapi ia ada di sekitar kita
Orang jujur, ramah dan adil

Makanya Tuhan masih sayang Indonesia
Hanya sedikit menegurnya
Bukan mengazabnya

Dan doakan cucumu menjadi salah satu orang baik
Di tengah muara orang baik lainnya
Hingga akhirnya potret suram Indonesia berganti kejayaan

Ara 161208
Belajar menjadi orang baik

Senin, 15 Desember 2008

UNTUNGNYA HIDUP BUKAN MONOPOLI

Bukan Puisi (Opini)

Pernah main monopoli? Dalam permainan monopoli, seorang pemain mengandalkan 90% keberuntungan 10% strategi. Menggantungkan langkah pada kocokan dadu. Yang paling banyak kompleks, uang, dialah sang penguasa. Berhak memonopoli. Tak menyisakan atau menyisakan sedikit saja untuk golongan minoritas yang tak elak makin tertindas. Makin kere. Dan berakhir bangkrut.

Kadang bila keberuntungan tak memihak, rumah ataupun hotel yang dibangun menjadi sia-sia. Tak pernah disinggahi pemain lain. Sekali lagi, semua berorientasi uang. Keuangan yang maha kuasa.

Untungnya hidup bukan monopoli. Tak pernah ada kesia-siaan dalam hidup. Bahkan seekor lalat yang kita lihat tak berguna ternyata mampu mengajarkan arti kebersihan bagi manusia. Nilai akhir memang penting tapi proses tetap tidak dipandang sebelah mata. Semua proses dicatat oleh Yang Maha Kuasa. Bukan Uang tapi Tuhan Pencipta Pembuat Uang itu sendiri.

Untungnya hidup bukan monopoli. Kompetisi tidak membuat kita bangkrut tapi mengajarkan arti kemandirian dan sabar. Mengajarkan arti tolong menolong antara kaya dan miskin. Mengajarkan kita untuk melihat ada hak dhuafa dalam tiap rupiah milik kita. Mengajarkan bahwa harta adalah amanah, titipan yang gampang sekali lenyap.
Ini hidupku. Hidup ideal bagiku. Sementara saat ini hidup hampir seperti monopoli. Maka teriakku kembalikan hidup seperti saat bukan permainan monopoli. Jawabannya satu kembalikan esensi ruh beragamis bukan sekulerisme.

Ara151208
Saat asyik main monopoli

WISATA HATI

Tak disadari tiap hari kita berwisata hati
Setiap perjalanan adalah wisata hati,
Tiap perjalanan adalah kesempatan untuk bersyukur
Tiap perjalanan adalah ibrah
Tiap perjalanan adalah pemberi kesempatan
Dan tiap perjalanan adalah pelunak hati
Perhatikanlah tiap orang di sekitarmu saat berjalan
Akan ada banyak kesyukuran yang kita dapat
Maka mengapa kita terus bersedih?

LIMA ALASAN MENGAPA KITA TERSENYUM

Bukan Puisi (opini)

“Menarilah dan terus tertawa walau dunia tak seindah surga…Cinta kepada hidup memberikan senyuman abadi…”
Begitulah sepenggal lirik laskar pelangi. Lagu yang mengajarkan bagaimana kita meraih mimpi. Mengajarkan tetap tersenyum.
Mengapa kita tersenyum?
1. Senyum ibadah
Dalam Islam seyum merupakan ibadah yang paling mudah, mendatangkan pahala tanpa mengeluarkan biaya hanya sedikit kemauan saja.

2. Tersenyum jauh lebih ‘mudah’ dari merengut
Sebab saat terseyum lebih sedikit otot yang kita kontraksikan dibandingkan saat cemberut. Kita hanya mengkontraksikan m.zygomatokus mayor dan m.orbicularis oculi. Lebih efisien dan lebih sedikit ATP yang terpakai, begitu ahli anatomi dan faal berkata.

3. Dengan tersenyum kita akan menjadi lebih bahagia
Izinkan aku mengutip sepenggal syair Elia Abu Madhi

Orang berkata, “Langit selalu berduka dan mendung.”

Tapi aku berkata, “Tersenyumlah, cukuplah duka cita dilangit sana.”

Orang berkata, “Masa muda telah berlalu dariku.”

Tapi aku berkata, “Tersenyumlah, bersedih menyesali masa muda tidak kan pernah mengembalikannya.”

Orang berkata, “Langitku yang ada di dalam jiwa telah membuatku merana dan berduka. Janji-janji telah menghianatiku ketika kalbu telah menguasainya. Bagaimana mungkin jiwaku sanggup mengembangkan senyum manisnya.”

Maka akupun berkata, “Tersenyumlah dan berdendanglah, kala kau membandingkan semua umurmu kan habis merasakan sakitnya.”

Orang berkata, ”Perdagangan selalu penuh intrik dan penipuan. Ia laksana musafir yang akan mati karena terserang rasa haus.”

Tapi aku berkata, “Tetaplah tersenyum, karena engkau akan mendapatkan penangkal dahagamu. Cukuplah engkau tersenyum, karena mungkin hausmu akan sembuh dengan sendirinya. Maka mengapa engkau harus bersedih dengan dosa dan kesalahan orang lain, apalagi sampai engkau seolah-olah yang melakukan dosa dan kesalahan itu?”

Orang berkata, “Malam memberiku minuman ‘alqamah.”

Tersenyumlah, walaupun engkau makan buah ‘alqamah. Mungkin saja orang lain yang melihatmu berdendang akan membuang semua kesedihan. Berdendanglah !

Apa kau kira dengan cemberut akan memperoleh dirham atau kau merugi karena menampakkan wajah berseri?

Saudaraku, tak membahayakan bibirmu jika engkau tersenyum juga tak membahayakan jika wajahmu tampak indah berseri.

Tertawalah sebab meteor-meteor juga tertawa, mendung tertawa, karenanya kami mencintai bintang-bintang.

Orang berkata, “Wajah berseri tidak akan membuat dunia bahagia, yang datang kedunia dan pergi dengan gumpalan amarah.

Ku katakan, “ Tersenyumlah selama antara kau dan kematian ada jarak sejengkal, setelah itu engkau tidak akan pernah tersenyum.”

4. Memang benar tersenyum tidak menghilangkan duka kawan tapi bukankah kesedihan lebih tidak menghapuskan duka.
Ibarat hukum aksi dan reaksi, reaksinya sama masih ada masalah, tinggal aksi apa yang kita pilih tersenyum atau merengut?

5. Memikirkan secara filosofis ternyata…
Kesenangan berdasar kesedihan, tak mungkin merasakannya jikalau tiada perbedaan suka duka, maka alangkah sedihnya jika tiada kesedihan didunia ini.

Siap untuk tersenyum?
Kawan, berbahagialah sekarang!! Bukan esok hari.
Dan jangan menunggu bahagia untuk tersenyum, tetapi tersenyumlah untuk bahagia
Ada alasan lain?

Ara 141208
sedang tersenyum

Kamis, 04 Desember 2008

BAHAGIA

Apa bahagia?
Pertanyaan yang kuajukan pada ayah
Saat baru pulang kerja
Ia tersenyum dan menjawab
Sungguh… bahagia itu sederhana, Nak.

Esoknya,
Saat berpapasan dengan seorang bapak pemanggul kayu
Kutanyakan pertanyaan yang sama
Apa bahagia?
Bahagia tak bersyarat, ucapnya dengan peluh menetes

Seorang ibu paruh baya
Dengan kedua tangannya yang menenteng belanjaan
Serta merta menjawab
Bahagia adalah bersyukur

Kutanyakan pula pada seorang anak jalan
Bahagia terus bermimpi, ucapnya sambil mengepalkan tangan

Seorang pejebat teras pun sempat ku tanya
Bahagia bila sejalan nuranimu, katanya sambil lalu

Bahkan seorang artis kondang di tengah syuting
Masih sempat menjawab
Bahagia bila berkumpul dengan keluarga

Saat perjalanan pulang
Ku renungkan macam-macam bahagia
Tak serta merta harta benda
lebih dari itu

Pribahasa berkata, rumput tetangga selalu hijau
Maka hijaukan hatimu
Bahagia bermula dari hati
Entah engkau kaya, miskin, sederhana
Anak pejabat, tukang becak atau biasa saja

Ara 041208
Mencoba mengitung nikmat kebahagiaan
Ternyata tak mampu ku hitung

Selasa, 02 Desember 2008

UNTUKMU

Dalam bingkai terdalam
Ku simpan wajahmu yang penuh gelisah
Melepaskanku pergi

Pun saat berbilang
Pupus menyeret langkah

Izinkan aku melepas sepi
Dalam sepotong suaramu
Atau mencerna hidup
Dalam setitik sabarmu

Saat ini…
Walau tak benar-benar pulang
Aku ingin membagikan rindu
Di sepanjang jalan kepergian
Untukmu Ayah

Ara 031208
Kepada Ayah
Met milad di akhir tahun
Miss u

KASIHMU

Dukamu Tangisku
Sukamu Bahagiaku
Perihmu Meringisku
Cintamu Rinduku
Senyummu Tawaku
Marahmu Bersalahku
Khilafku Maafmu
Langkahku Larimu
Teriakku Diammu
Rukukku Sujudmu
Pelukku Ciummu
Lukaku Airmatamu
Sakitku Khawatirmu
Engganku Bujukmu
Hatiku Nyawamu
Panggilku
Ibu

Ara 191108
Kepada Ibunda, kasihku hanya sepanjang galah
kasihmu sepanjang jalan